JIARAH KE MARTYR’S SHRINE DI MIDLAND

Rencana jiarah ke Midland
ini sudah direncanakan jauh-jauh hari oleh pengurus UKI. Dan juga diumumkan
berkali-kali lewat berita-berita yang dimiliki oleh UKI, baik lewat pengumuman
Gereja, pertemuan kelompok doa, bible study maupun dalam buletin dan milis UKI.
Acara ini sungguh lain dari acara yang biasa diadakan oleh UKI, karena acara
ini tanpa didukung oleh kepanitiaan khusus. Tidak ada seksi-seksi yang
dibentuk, melainkan lebih merupakan panitia sesaat. Tidak ada rapat-rapat
persiapan yang mendetail. Para pengurus
UKI-lah yang menjadi motor penggerak acara ini. Yang lebih luar biasa dalam
acara jiarah ini adalah tidak ada pendaftaran dan tidak ada transpostasi yang
disediakan oleh pihak pelaksana. Silahkan dikoordinator sendiri berdasarkan
keinginan pribadi dan kontak person yang kira-kira bisa ditumpan Tidak
mengherankan bila kelompok yang ditunjuk diberi tugas untuk mengkoordinir
makanan pun cukup pesimis, karena hingga mendekati hari ‘H’ yang memesan makanan cuma sedikit.
Apa dan bagaimana yang terjadi pada hari pelaksanaan jiarah ke Midland yang jatuh pada tgl 30 Mei 2009 ini?
Luas, biasa, mengangumkan dan sukses, demikianlah komentar
mereka. Dari persiapan yang boleh dikatakan apa adanya, ternyata pada hari
pelaksanaan jumlah umat yang datang sungguh diluar dugaan. Saya memperkiraan
jumlah yang hadir pada jiaran ini kurang lebih 200 orang termasuk anak-anak.
Cuaca pada hari itu sangat baik dan nyaman hingga acara selesai.
Dalam rencana umat diharapkan sudah hadir di lokasi sekitar
jam 11.00 pagi. Karena jarak yang begitu jauh dari Toronto dan sekitarnya, para peserta datang
agak terlambat dari waktu yang dijadwalkan. Setelah dianggap cukup banyak umat yang
datang acara dimulai dengan acara renungan yang dipimpin langsung oleh Romo
pamong UKI, Rm. Aegidius Warsito SCJ. Renungan yang mengambil tempat di halaman
dalam lokasi jiarah ini mengambil tema disekitar kesaksian para martir dalam
mengikuti Jesus hingga menyerahkan diri mereka sampai mati. Para
martir ini adalah teladan iman kita yang telah berhasil mewujudkan perintah
Jesus, yakni barang siapa ingin menjadi muridNya, ‘dia harus menyangkal
dirinya, memanggul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku’. Pertanyaan renungan
yang mengakhiri pertemuan ini adalah bagaimana dengan kita…? Sudahkah aku
secara pribadi berani mewujudkan perintah itu..?
Renungan ini dilanjutkan dan dikuatkan dengan doa Jalan
Salib bersama. Doa ini berjalan dengan baik dan lancar. Semua peserta ikut
dalam jalan salib bersama ini, bahkan om dan tante yang memakai kursi roda pun
ikut doa ini dengan tekun sampai selesai. Doa ini dipimpin oleh Rm. Aegi dan
dibantu oleh beberapa umat secara berurutan.
Selesai doa jalan salib acara dilanjutkan dengan makan
bersama. Sungguh terasa sekali keakraban persaudaraan UKI dalam acara ini. Panitia
yang di koordinator oleh Christine Budihardjo menyiapkan makanan mulai bekerja
dan membagikan makanan bagi mereka yang memesan. Sementara itu umat yang
membawa makanan sendiri mulai membuka bekal mereka. Meja-meja tamasaya yang disediakan
ditempat sekitar parkiran ini menjadi seperti pasar. Diatasnya penuh dengan
aneka makanan yang enak. Sementara itu anggota keluarga dari masing-masing
kelompok mulai berkumpul disekitar meja untuk menikmati santapan yang telah
mereka bawa dari rumah.
Suatu kejutan yang luar biasa, kelompok pendalaman iman Tarsisius
ambil bagian dalam aktifitas ini dengan menjual kopi Tim Hortons dan pisang
goreng. Jualan mereka memang laris manis. Hampir semua jenis makanan yang
disediakan terjual habis. Mungkin diantara kita bertanya-tanya, kok acara
jiarah ada orang yang jualan, memangnya mau ambil untung. Jangan berpikiran
negatif, mereka adalah para volunter yang bekerja tanpa imbalan apapun. Perlu
diketahui bahwa semua hasil penjualan makanan yang dipesan dan dijual pada
jiarah ini akan digunakan sebagai dana pembiayaan rangkaian acara ulang tahun
UKI ke 30.
Kesempatan acara bebas diberikan kepada semua anggota
setelah acara makan siang selesai. Para
pejiarah menggunakan kesempatan ini untuk berkeliling ditaman yang sangat luas
di lokasi jiarah ini. Ada
yang duduk-duduk menikmati indahnya alam sekitarnya, atau menikmati udara segar
dengan panas matahari sangat nyaman dikulit. Ada yang menggunakannya untuk berdoa, baik
didepan gua, didalam gereja atau di ‘candle prayer room’. Atau ada yang sekedar
duduk santai sambil chatting dengan teman-temannya. Atau ada juga yang
mengambil moment indah ini dengan berphoto ria. Ada yang mengisinya dengan acara rekreasi dan
permainan bersama. Tetapi ada pula yang pergi ke mesium dan lokasi dimana para
santo ini dibunuh. Namun apapun kegiatan mereka, semuanya ingat bahwa acara
Ekaristi Kudus akan diadakan jam 03.00 sore di Gereja.
Sekitar pukul 02.30 umat mulai berkumpul kembali disekitar
Gereja. Akhirnya jam 03.00 perayaan Ekaristi dimulai dan dipersembahkan oleh
Rm. Teja Anthara scj, bekar ‘moderator UkI tahun 1995 sampai 1998, yang
kebetulan berada di Toronto
dalam rangka sabatikel; didampingi oleh Rm. Aegidius. Liturgi hari itu
mengambil liturgi hari raya Pentakosta, hari dimana Jesus mengutus Roh Kudus kepada
Para Rasul. Dalam kotbahnya Rm. Teja mengajak umat untuk menyadari dan
merenungkan peranan Roh Kudus yang tetap berkarya dalam Gereja dari awal hingga
sekarang ini. Roh Kebenaran, Roh Kebijaksanaan itu tetap terus melindungi dan
mengajar Gereja tentang apa yang dulu belum mampu diterima dan dimengerti oleh
para rasul. Membuat banyak orang berbuat baik, mewujudkan kasih Kristus dalam
hidup secara luar biasa tetapi tidak terasa. Menggerakan hati kita yang
membukanya, dan memberi kedamaian dan kesejahteraan.
Acara Ekaristi ditutup dengan beberapa pengumuman dan ucapan
terima kasih kepada semua yang terlibat
dalam acara ini. Juga terhadap umat yang telah datang membuka secara resmi
rangkaian acara yang akan diadakan dalam rangka ulang tahun UKI yang ke 30
tahun ini.
Dengan selesainya perayaan Ekaristi ini, selesai sudah
rangkai acara jiarah. Umat pulang ke rumah mereka masing-masing dengan membawa
kenangan indah tersendiri. Semoga doa dan intensi mereka dikabulkan. Sementara
itu banyak juga yang masih melanjutkan jiarah dan tinggal dilokasi ini untuk
beberapa saat. Selamat jumpa lagi dalam acara piknik UKI di High Park, pada tgl
13 Juni yang akan datang, demikian yang dikatakan romo moderator sebagai
penutup acara ini. [MoTe]