Saturday, February 25, 2006

VALLARPADATHAMMA

Oktober adalah bulan rosario bagi umat Katolik. Selama satu bulan, banyak kegiatan rohani diadakan untuk memberi perhatian khusus kepada Bunda Tuhan. Banyak umat Katolik yang berjiarah ditempat yang dikhususkan untuk menghormati Bunda Maria. Dalam rangka menutup bulan rosario ini, kami para frater mengadakan jiarah "National Shrine of Vallarpadathamma" yang baru saja diresmi oleh uksup Verapoly, Dr. Daniel Acharuparambil.
Lokasi tempat jiarah ini tidak jauh dari kota Ernakulam, kota administrasi dan perdagangan yang terbesar di Kerala State, hanya tiga kilo meter dari pusat kota. Lokasi tempat jiarah national ini berada di pulau kecil Vallarpadam, diapit oleh dua pulau Vypen dan Ponnnarimangalam. Sebelum adanya jembatan baru yang menghubungkan tiga pula ini menjadi satu, tempat jiarah ini sangat terasing. Untuk mencapai tempat ini dibutuhkan 'jetty' dan harus melalui jalur berputar, Vypen dan kemudian ke pulau ini. Waktu yang dibutuhkan kurang lebih satu setangah jam. Karena sulit untuk ditempuh, maka tempat ini menjadi tidak banyak dikunjungi para pejiarah, walaupun sebenarnya tempat ini mempunyai nilai sejarah yang sangat penting. Dengan adanya jembatan baru, perjalanan ke lokasi bisa ditempuh dengan mudah, hanya membutuhkan waktu 20 menit dengan jalan kaki.
Dalam tatanan tempat jiarah, gereja Katolik mempunyai tiga kategori; pertama adalah 'international shrine'; kedua adalah 'national shrine' dan yang terakhir adalah 'state atau local shrine'. Lalu, mengapa tempat ini disebut "national shrine"? Adakah sesuatu yang istema ditempat ini, sehingga mendapat katogeri sebagai tempat jiarah national yang diakui oleh pemerintah federal India?
Dari sejarah singkat yang ditulis dalam tembok memori ditempat ini, dkatakan demikian;
Pada tahun 1524, para romo misionaris dari Portugal membangun gereja di pula kecil Vallarpadam, yang didekasikan kepada Roh Kudus. Di gereja itu ditempatkan pula gambar Bunda Perawan Maria. Inilah satu-satu gereja di Asia yang didekasikan kepada Roh Kudus. Namun gereja ini hancur total karena banjir yang melanda pulau itu. Hal itu terjadi pada tahun 1676. Sang maharaja kerajaan Cochin, Paliath Raman Menon Valiachan menemukan kembali gambar suci bunda Maria diantara puing-puing akibat banjir. Kemudian beliau memberikan sebidang tanah untuk membangun gereja, dan menganurgerhi hadiah 'lampu Tuhan' serta memberikan kembali gambar bunda Maria kepada umat setempat. Pada tahun 1752 terjadi suatu mukjijat, seorang ibu bernama Pallivettil Meenakshiamma dan anaknya diselamatkan dari ambang kematian karena doanya kepada Bunda Maria (Vallarpadathamma). Kemudian dia berikrar diri untuk menjadi 'abdi' 'adima' Bunda Maria selama hidup. Praktek rohani penyerahan diri secara total pada perlindungan Bunda (menjadi abdi Bunda) inilah awal dari devosi yang akhirnya menjadi sangat popular ditempat ini. Karena terkesan dengan praktek devosi ini, pada th 1888 Paus Leo XIII mendirikan altar utama di gereja Vallarpadam dengan memberi nama "Altar Previlegiatum in Perpetuum'
Karena nilai sejarah yang terkandung, pada tahun 1951 pemerintah India menyatakan bahwa Gereja Vallarpadam menjadi 'Major Pigrim Center of the Country'. Maka dilindungi oleh undang-undang sebagai harta negara, warisan sejarah yang sangat berarti. Dan akhirnya pada tgl 12 September 2004 yang lalu, pada hari ulang tahun perpindahan pusat pastoral keuskupan agung Verapoly, dari pula Verapoly ke pusat kota Ernakulam, 'shrine Vellarpadathamma dikukuhkan sebagai pusat jiarah national.
Tempatnya tidak istimewa, bahkan terkesan sederhana. Namun demikian, bagi umat Katolik di keuskupan ini, gereja ini mempunyai arti yang istimewa. Setelah diresmikan sebagai tempat jiarah national, banyak orang berduyun-duyun untuk mengalab berkah. Dalam hal yang demikian India memang sangat luar biasa dan tiada bandingannya. Kehidupan devosi umat sangat kuat. Panguruh budaya dan tradisi Hindu sangat dalam praktek hidup kekristenan. Memperhatikan bagaimana umat pejiarah mengungkapkan keyakinannya, menjadi pemandangang yang indah untuk disyukuri.
V. Teja AntharaKerala - India

No comments: